Kreatifitas Pemuda Depok Tak Kalah Dengan Kota Besar Lain


Kreatifitas sanggup mengubah sampah jadi barokah. Batu jadi emas. Istilah itu terbesit di pikiran aku sesudah mengetahui ada orang kreatif seperti Heri Syaefudin, atau biasa disapa Heri Gonku. Landscaper tanaman dari Depok ini menciptakan orang geleng-geleng kepala, berdecak kagum menyaksikan karya seninya dalam mendisain lanskap taman & area hijau terbuka.

Keahliannya bukan main. Profesinya yang merupakan arsitektur lanskap setara bersama insinyur, dokter & tidak kalah mulia dibanding kiyai atau guru dikarenakan pekerjaannya merupakan sektor dari melestarikan lingkungan. Bayangkan saja, sebatang pohon yg ditanam & dirawat sampai tumbuh dapat memberikan manfaat yg besar. Bukan cuma utk orang yg menanam pohon saja tapi pula pada beberapa orang disekitar pohon. Bahkan pada beraneka ragam makhluk & organisme yang lain. Sebahagian kecil manfaat dari sebatang pohon di antaranya yakni : Pohon membuahkan oksigen. Berapa banyak manusia & hewan yg terbantu dari sebatang pohon?

Akar pohon menyerap air hujan ke tanah, mencegah air meluap jadi banjir ketika masa penghujan & mengikat air maka jadi cadangan air tanah yg mampu diperlukan sampai masa kemarau. Tiap-tiap orang membutuhkan air buat minum & aneka kepentingan yang lain termasuk juga utk bersuci (wudlu).Pohon membuahkan buah, daun, batang, kayu, akar, & biji yg sanggup dikonsumsi & dipakai. Pohon juga jadi area tinggal & mencari makan beragam organisme mulai sejak dari burung, kupu-kupu, ulat bulu, bahkan organisme-organisme yg tak kasat mata.


Depok beruntung mempunyai tokoh pemuda kreatif seperti Heri Gonku. Ilmu lanskap tanaman yg dimilikinya menggali ilmu berkenaan seni, perencanaan, perancangan, manajemen, perawatan, & perbaikan tanah & perancangan konstruksi buatan-manusia skala besar. Area lingkup dari profesi ini termasuk juga rancangan arsitektural, perencanaan area, pengembangan estate, restorasi lingkungan, perencanaan kota, perencanaan taman & rekreasi, perencanaan regional, perencanaan area, & perawatan peristiwa.

Mengutip Wikipedia, arsitek lanskap dianggap yakni suatu profesi yg setara dokter & pengacara, dikarenakan mereka membutuhkan pengajaran khusus & lisensi profesional, seperti yg dibutuhkan oleh pekerja profesional yang lain.

Heri Gonku, sang landscaper yg sudah tidak sedikit membuat rancangan taman kota di banyak daerah di Indonesia ini bercita-cita menjadikan Depok juga sebagai kota ekowisata. Mengingat di kota Belimbing ini banyak terdapat situ (danau). Buat membangun Kota Depok jadi kota wisata bukanlah sesuatu yg mustahil menurut Heri. Terlebih, Depok mempunyai sejumlah potensi wisata yg menyebar di enam kecamatan terutama wisata lingkungan atau Ekowisata. Kata Heri, optimalisasi wilayah konservasi atau sempadan situ juga sebagai obyek wisata lumayan menjanjikan.

Menurut Heri, masyarakat Kota Depok dikenal sbg penduduk komuter yg kerap kali pulang-pergi Depok-Jakarta utk urusan tugas. Sesudah lebih & lelah bekerja, umumnya mereka perlu refreshing ke tempat-tempat wisata yg enteng dijangkau dari sudut ruang & harga tetapi konsisten nyaman. Sebahagian wilayah di kota depok memenuhi persyaratan tersebut. Maka kemauan & kepentingan penduduk Depok buat berwisata sanggup dijadikan potensi utk mengembangkan lokasi-lokasi wisata lingkungan di kota penyanggah Ibukota DKI Jakarta ini.

Heri menggandeng menggandeng penduduk utk menengok kawasan Situ Pangasinan, Sawangan, Depok. Kepada hri libur,kawasan tersebut ramai dikunjungi orang. Bahkan, buat permainan sepeda air, para visitor rela antri dari pagi sampai menjelang tengah malam.

Mesti disadari bahwa Depok amat mungkin menjadi kota wisata tatkala ada keinginan dari pemerintah & penduduk juga kreativitas beberapa orang berduit yg berani menonton kesempatan ini. Seluruhnya itu tak susah, tinggal mengcopy paste ide wisata yg telah ada. Kita pula menginginkan, Pemerintah tegas buat melindungi wilayah sempadan. Begitu Heri mengatakan uneg-unegnya dalam suatu artikel yg dicatut di situs Bappeda Pemerintah Kota Depok.

Tidak Hanya Heri Gonku, ada jumlahnya komune & tokoh belia kreatif di Depok. Sebut saja Code Margonda, Depok Creatif, Institut Musik Jalanan, dll. Sejarawan UI JJ Rizal pula sanggup dibilang satu orang akademisi bersama jiwa seni yg tinggi. Bila berkunjung ke rumah pribadinya, mencoba masuk ke dalam perpustakaan pribadi sosok laki-laki original Betawi yg sekian banyak diwaktu dulu berdebat sengit dgn Gubernur DKI Jakarta Ahok terkait penggusuran Penduduk Kampung Pulo itu. Dia menyulap perpustakaan pribadinya jadi perpustakaan umum yg nyentrik, rak bukunya ditata dengan cara unik, ada interior pipa-pipa bekas yg didisain ciamik. Bukunya umumnya husus tentang budaya Betawi. JJ Rizal mau di perpustakaannya tiap-tiap orang dapat membuka buku-buku berkwalitas demi meningkatkan ilmu pengetahuan.

Makin tidak sedikit penduduk sanggup membaca buku yg baik, sehingga pemikiran juga dapat turut baik. Intinya, kata JJ Rizal, ke depan budaya otak mesti lebih diutamakan daripada budaya otot. Jangan Sampai seperti waktu ini, otot lebih diutamakan ketimbang otak.


sejauh ini, JJ Rizal beranggapan warga tak menempatkan ilmu wawasan yang merupakan mahkota. Justru yg jadi mahkota yakni ketajiran. Salah satu sebabnya, warga susah terhubung buku-buku berkwalitas. Persoalan penduduk yaitu ketidakmengertian menyangkut peristiwa Indonesia. Kita tak paham pemikiraan utama tokoh-tokoh bangsa Indonesia kepada musim dulu yg mampu jadi panutan berkebangsaan waktu ini.

Menerbitkan buku & membagi ilmu histori lokal, menurut JJ Rizal, lebih yaitu upaya jadi medium bagi warga utk mengenali “dirinya”. Dgn mengenali diri, sehingga bangsa bakal bertumbuh pas sejarahnya. Tak berikhtiar jadi bangsa lain bersama kebudayaan yg berlainan. "Contoh saja penduduk Betawi. Mereka mengakomodasi budaya Tionghoa, Muslim, lokal Betawi, sampai Eropa dalam rangkaian pernikahan khas Betawi. Histori Betawi yang merupakan bangsa yg toleran, inklusif, & plural mesti terus dijaga menjadi jati diri," tuturnya seperti yg sempat dimuat dalam Harian Kompas 27 Desember 2013 yg dulu.


Pemuda & Perubahan

Mencari pemuda kreatif di Depok tidak cukup susah. Tidak mesti seperti mencari jarum di tumpukan jerami. Mereka pemuda-pemuda yang penuh talenta cuma kurang terekspose & dukungan dari pemerintah kota. Menyaksikan itu, calon Walikota Depok periode 2016-2021 dalam pilkada serentak yang akan dilaksanakan 9 Desember nanti, Dimas Oky Nugroho, yg senantiasa antusias menyaksikan semangat anak muda di Kota Depok berjanji bakal menjadikan anak-anak muda kreatif di Depok juga sebagai mitra Pemerintah Kota jikalau dirinya memanglah diamanahkan sebagai Walikota Depok.

Kata Dimas, tokoh pemuda yg senantiasa memberi dukungan kemandirian anak-anak muda kreatif di sekian banyak daerah di Indonesia ini menyatakan pemuda Depok mempunyai segala hal yg dibutuhkan utk memajukan warga, lebih jauhnya peradaban. Dimas serta teringat yg diungkapkan oleh Sang Proklamator, Sukarno, “Beri saya sepuluh pemuda niscaya dapat kuguncang dunia." sedangkan Kota Depok tengah menikmati bonus demografi di mana grup umur produktif lebih banyak dari anak-anak & lanjut usia. Keadaan cemerlang ini menurut Dimas mesti sanggup dikelola dengan baik oleh pemerintah.

Utk pemuda di Kota Depok, Dimas memprioritaskan pendidikan yg baik & bisa dijangkau oleh seluruh kalangan, beasiswa bagi peserta didik & mahasiswa berprestasi atau tidak mampu, dukungan utk gerakan kepemudaan, olahraga, seni, & budaya lewat aktivasi area publik bersama membangun pusat-pusat gerakan produktif, kreatif, & inovatif.

“Saya yakin bahwa pemuda Kota Depok merupakan aset paling bernilai bagi Kota Depok, yg mereka butuhkan hanyalah pemerintah yg "guyub" & bersahabat baik dengan mereka. Anak muda janganlah cengeng atau enteng tergoda, kuatkan keahlian, karakter & kekuatan diri biar tak tergilas di era yg tetap bergerak ini," paparnya dalam suatu aktivitas sosialisasinya pada anak muda Depok beberapa saat lalu.

Kepemimpinan Depok membutuhkan sosok pemimpin dari kalangan anak muda yg progresif, cerdas, & punyai visi luas. Pasalnya, kepemimpinan Depok yg tinggal menghitung bln ini dinilai masihlah meninggalkan sebanyak problem sosial, terutama di sektor layanan publik, pendidikan, transportasi umum, & pembangunan infrastruktur.

Masyarakat Depok perlu pemimpin yg mampu bekerja lebih cepat & tak mengandalkan pencitraan, memasang baliho dengan fotonya sambil senyum ala Pepsoden* di jalan-jalan kota. Walikota Depok ke depan mesti bisa merangkul kalangan warga utk membangun kota ini. Depok dapat makin bertransformasi & lebih progresif apabila ke depan roda pemerintahan Kota Belimbing tersebut dipimpin oleh anak muda yg punyai visi kreatif & perubahan.

Anak muda punyai gairah yg tidak dipunyai kaum sepuh. Sejak lama juga bangsa ini miliki sejarah panjang menyangkut peran anak muda dalam membangun bangsa. Peran itu kini semakin dipertegas dgn maraknya kreasi-kreasi anak-anak muda di bermacam macam sektor dengan talenta & kesadaran masing-masing membuat partisipasi dengan cara mandiri buat membangun bangsa.

Area kebebasan yg mereka punyai dikala ini membuat anak-anak muda meningkatkan kontribusi partisipasi penduduk madani (civil society) dalam mendorong perubahan & turut isikan ruang-ruang pembangunan bangsa jadi makin luas & kokoh.

Anak muda merupakan aset sekaligus kapabilitas bagi satu buah bangsa buat maju. Dapat dibayangkan dengan lebih dari 90 juta jiwa demografi kelompok muda, Indonesia mampu jadi kunci bagi kemajuan ekonomi di kawasan ASEAN, bahkan dunia. Terlebih ada ribuan di antara mereka yg mencetak komunitas kreatif, baik di sektor technologi informasi (TI), fashion, seni, sampai social entrepreneur.

Sayang, Pemerintah Kota Depok 10 thn ini kurang sanggup mendekati & memfasilitasi keberadaan mereka dengan cara baik. diluar itu, kepribadian mereka amat sangat minim dapat nilai-nilai kebangsaan & nasionalisme. Tidak pelak jika akhir-akhir ini sering bermunculan anak-anak muda yg berpikiran radikal & apatis pada realitas sosial.

Dalam satu buah wawancara di Koran Sindo Dimas menyatakan kenapa anak muda Indonesia hri ini bisa seperti itu? Mereka, kata Dimas, frustrasi dengan tingkah laku petinggi negeri yg korup & penegakan hukum yg lemah. Maka mereka pilih jalan sendiri; sebahagian ada yg ikut kelompok radikal, geng motor atau yg yang lain; & sebahagian lagi ada yg menempa komunitas-komunitas kreatif. Padahal sebenarnya jikalau diberi area aktualisasi yg luas, mereka sanggup jadi kekuatan besar bagi bangsa ini.

Paling tidak ada dua poin utama yg semestinya jadi tugas rumah bagi pemerintah. Mula-mula, sejak reformasi dimulai penanaman nilainilai kebangsaan, kewarganegaraan, & nasionalisme teramat minim didapat anak-anak muda saat ini. Ke-2, anak muda kreatif yakni suatu fenomena baru di zaman transisi demokrasi sekarang ini. Keberadaan mereka tersebar di semua daerah di Tanah Air, dari Sabang hingga Merauke. Terutama Depok.